Bisnis.com, JAKARTA – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyayangkan pernyataan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri soal menyebut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah diobrak-abrik pada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dia mengatakan bahwa anggapan dari putri proklamator RI itu bisa mengarah ke fitnah, khususnya yang mengatakan bahwa anak buahnya kerap dijadikan target hukum. Salah satunya Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto yang diperiksa KPK terkait kasus Harun Masiku.
"[Pernyataan Bu Mega] bukan saja tidak benar, tetapi itu bisa nanti menimbulkan fitnah baru dan tidak bagus dalam memberikan edukasi kepada publik. Dan saya percaya bahwa Mama Ega adalah seorang negarawan yang kita tidak ragu kapasitasnya," katanya kepada wartawan, Sabtu (3/8/2024).
Ngabalin menegaskan bahwa KPK adalah institusi penegakan hukum di Indonesia sehingga tidak bisa diintervensi kekuasaan.
Apalagi, dia mengatakan bahwa Jokowi selaku orang nomor satu di Indonesia itu selalu mengategorikan korupsi sebagai kejahatan luar biasa (extraordinary crime) yang harus ditangani secara serius dan masif.
Oleh sebab itu, dia melanjutkan bahwa setiap pihak seharusnya dapat mendukung KPK untuk menindaklanjuti kasus pelanggaran hukum di dalam negeri.
Baca Juga
Sehingga, Ngabalin mengimbau seluruh pihak untuk memberi kepercayaan penuh kepada KPK apabila ada tokoh-tokoh tertentu yang tengah diselidiki.
"Mari kita harus legawa dan memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada KPK terhadap proses ini. Jangan pernah ada orang yang bisa mengintervensi kekuasaan hukum, langkah-langkah yang dilakukan oleh KPK," tegas Ngabalin.
Kritik Megawati
Sebelumya, Megawati mengaku geram lantaran anak buahnya kerap menjadi target kasus hukum. Bahkan, putri dari Presiden pertama RI Soekarno itu mengaku bakal mendatangi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo apabila Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto ditahan.
“Jadi saya bilang sama Hasto udah enggak usah takut, nanti kalau kamu diambil aku pergi ke Kapolri, aku bilang gitu. Coba ingin apa ngomong si Kapolri itu. Lho iya lah enak saja,” katanya dalam pidato politik di acara Musyawarah Kerja Nasional Partai Perindo pada Selasa (30/7/2024).